Sabtu, 04 Oktober 2014

Uraian Pelaksanaan Tune Up Bagian Mesin Sepeda Motor

Bagian mesin  merupakan bagian yang sangat penting pada sebuah sepeda motor. Mesin menjadi sumber daya penggerak dari sebuah sepeda motor. Oleh karena itu, sangat perlu untuk dilakukan perawatan berkala atau tune up pada bagian tersebut.  Berikut uraian mengenai pelaksanaan tune up pada bagian mesin sebuah sepeda motor.

Tune Up Bagian Mesin Sepeda Motor sebagai berikut:
Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui  stick oil, jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara  tanda batas atas dan batas bawah pada stick oli.

Oli pelumas harus diganti apabila :
  • Kekentalan/viskositas rendah/encer
  • Jumlah oli kurang
  • Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.
Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50 dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi motornya. Saat melakukan pembongkaran ataupun turunmesin, jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah penggantian oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali sebanyak 1 ltr.

2)  Membersihkan saringan udara
Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda motor, yaitu : Saringan udara tipe kertas dan Saringan udara tipe busa/spon.

  • Saringan udara tipe kertas. Saringan udara tipe kertas yang kotor cukup dibersihkan saja, namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe kertas adalah dengan menggunakan udara bertekanan, semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan  dengan arah aliran udara kerja masuk ke silinder.
  • Saringan udara tipe busa (spon). Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam elemen saringan udara.
3)  Membersihkan saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan bakar adalah dengan cara menyemprot elemen saringan bahan bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan  udara berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua kotoran terbuang keluar. Berikut saringan bahan bakar yang perlu dibersihkan
  • Saringan Kasa Pada Karburator 
  • Saringan Pada Saluran
4)  Memeriksa dan menyetel busi
Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :
  • Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak digunakan dan harus diganti.
  • Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus diganti.
  • Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.
  • Menyetel celah busi sesuai spesifikasi. 
Keterangan kondisi busi:
  • Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi mesin normal dan penggunaan nilai panas busi yang tepat.
  • Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena penggunaan oli pelumas yang berkualitas rendah.
  • Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.
  • Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.
  • Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi yang lebih dingin.
5)  Membersihkan karburator
Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat membongkar dan membersihkan dengan udara bertekanan, perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.

6)  Menyetel katup
Menyetel katup dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Membuka tutup katup dan tutup magnet
  • Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua katup pada posisi tidak tertekan/bebas.
  • Memeriksa/menyetel celah katup dengan  feeler gauge, alat penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian memasang  feeler gauge dan memutar sekrup penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat apabila saat  feeler gauge ditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.
  • Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.
7)  Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran stasioner mesin)
Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini telah dipenuhi terlebih dahulu :
  • Penyetelan katup sudah tepat.
  • Penyetelan timing pengapian sudah tepat.
  • Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.
  • Karburator telah dibersihkan.
  • Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih dahulu).
Cara penyetelan karburator adalah sebagai berikut :
  • Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu kerja.
  • Sedikit menaikkan rpm mesin dengan cara memutar sekrup pengatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)
  • Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati  
  • Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarumjam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yangtertinggi dan stabil. Atau apabila dihitung berdasarkan jumlah putarannya, total putaran sekrup penyetel udara :  ±1 ½ putaran (tipe  Cub), dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).
  • Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner mesin ±1400 rpm.
  • Menyetel kelonggaran kabel gas.
8)  Menyetel kebebasan kopling
Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, maka secara berkala kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang dimaksudkan adalah penyetelan gerak bebas mekanismepenggerak kopling, yang dibedakan menjadi dua tipe,yaitu :kopling manual (kopling tangan) dan kopling otomatis (tunggal dan ganda).
Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling tangan)
Langkah penyetelan :
  • Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun pada kabel kopling).
  • Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).
  • Mengencangkan kembali mur pengunci.
Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal maupun ganda)
Langkah Penyetelan :
  • Mengendorkan mur pengunci
  • Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah putaran jam ±1 putaran
  • Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum jam) sampai terasa ada sentuhan,
  • Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam s/d. ¼ putaran,
  • Menahan baut penyetel kopling, kemudiaan mengencangkan mur pengunci.
Itulah uraiam secara detail tentang pelaksanaan tune up pada bagian mesin sepeda motor. Untuk Selanjutnya silahkan baca tentang Uraian Pelaksanaan Tune Up Bagian Kelistrikan Sepeda Motor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar